Rabu, 07 November 2012

pernafasan duduk

PERNAFASAN DUDUK DAN MANFAATNYA

PERNAFASAN DUDUK DAN MANFAATNYA
Pernafasan duduk awal dilakukan sebagai pemanasan (warming-up) bagian dalam tubuh sebelum melakukan pernafasan bergerak. Pernafasan duduk akhir dilakukan untuk pendinginan (cooling down) dan pengendapan tenaga hasil latihan. Pernafasan duduk juga dikerjakan diluar latihan bersamaan dengan nafas gerak.
Cara Latihan Pernafasan Duduk
Cara latihan pernafasan duduk adalah sebagai berikut:
• Duduk dengan kaki melipat ke belakang, telapak kaki dengan ujung jari kaki melingkar ke arah pantat. Tulang ekor menyentuh lantai dan punggung diluruskan. Tangan dengan jempol digenggam diletakkan pada lutut, pandangan lurus ke depan ke satu titik.
• Bila peserta lebih dari satu orang dan sejenis, maka peserta duduk merapat kiri kanan sehingga lutut saling bersentuhan.
• Bernafas teratur sambil berkonsentrasi dzikir Laa ilaha illallah bagi muslirn. Keluar masuk nafas melalui bidung, dengan diantaranya menekan nafas dibawah perut (abdominal pressing). Selang waktu tarik, tekan/tahan dan keluar nafas adalah sama yakni 10-30 detik. Pernafasan duduk dilakukan selama 10 menit.
Manfaat Latihan Pernafasan Duduk
Manfaat latihan pernafasan duduk sebagai berikut:
• Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan sistem pernafasan yaitu dengan meningkatnya kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital merupakan salah satu tolok ukur bagi kemampuan fungsional sistem pernafasan. Latihan pernafasan duduk akan menyebabkan seluruh gelembung paru (alveoli) mengembang dan menjadi aktif dalam proses pernafasan, suatu cara pelatihan yang baik untuk kesehatan pernafasan. Pada olah raga biasa, pernafasan memang juga menjadi lebih dalam dan cepat, tetapi bertambah dalamnya pernafasan tidak pemah mencapai maksimal seperti halnya pada latihan pernafasan duduk ini.
• Dengan pola pernafasan duduk yang melakukan ekspirasi maksimal, inspirasi maksimal dan abdominal pressing, maka tidak hanya otot-otot pernafasan biasa yang dilatih, tetapi juga otot-otot pernafasan pembantu dan bahkan juga otot-otot dinding perut dan dasar panggul, khususnya pada saat abdominal pressing. Otot-otot pernafasan pembantu ialah otot-otot tubuh (togok) yang akan menjadi aktif membantu pernafasan bila terjadi kesulitan bernafas seperti misalnya pada penderita Asma Bronkial yang sedang mendapat serangan. Dengan latihan pernafasan demikian maka cukup banyak otot-otot tubuh (togok) ikut dalam latihan ini, sehingga wajar bila latihan pernafasan duduk saja sudah menyebabkan tubuh menjadi hangat dan bahkan berkeringat.
• Mekanisme pernafasan, khususnya pernafasan perut memperlancar aliran darah balik dari vena-vena di daerah perut menuju ke jantung. Hal ini disebabkan karena pada waktu inspirasi (tarik nafas) tekanan di rongga perut meningkat sedangkan tekanan di rongga dada menurun, sehingga darah dari arah perut ditekan, sedangkan dari arah dada dihisap. Dengan semakin tingginya tekanan di dalam perut dengan abdominal pressing maka terjadi semacam massage/pijatan terhadap alat-alat disekitar perut, sehingga aliran darah dalam alat-alat tubuh di rongga perut dan juga aliran darah balik ke jantung akan semakin lancar, yang akan lebih menjamin pemeliharaan kesehatan alat-alat dalam perut tersebut, serta juga meningkatkan kelancaran peredaran darah sistemik pada umumnya. Tekanan-tekanan yang terjadi pada alat-alat dalam perut itu, khususnya terhadap pencemaan makanan, akan merupakan rangsangan mekanik yang akan memperbaiki gerakan peristaltik saluran pencemaan makanan, sehingga dapat menyembuhkan penyakit-penyakit gangguan motilitas misalnya meteorismus (perut kembung) dan obstipasi (sembelit, susah buang air besar),
• Meningkatkan derajat kesehatan fisik dan mental sekaligus. Bila kita perhatikan diri kita atau orang lain di sekeliling kita, ada satu fenomena menarik yang berhubungan dengan ritrne pernafasan. Orang dalam keadaan marah, mengamuk, stress, ketakutan, sikap tak sabaran dan sikap mental negatif lainnya, ternyata menunjukkan ritme pernafasan yang tidak teratur, kacau-balau, tersengal-sengal. Bila dalam keadaan ini gelombang otaknya direkam dengan alat EEG, hasilnya adalah gelombang otak yang tidak normal, kacau tidak teratur. Jadi sebenamya ada korelasi antara mental, ritme pernafasan dan gelombang otak.
Sejumlah penelitian tentang Meditation dan EEG telah dilakukan, dilihat korelasi antara ritme pernafasan dan hasil rekaman listrik otak serta hubungannya dengan kesehatan fisik dan mental seseorang. Dari hasil penelitian itu dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
Manusia biasa bemafas sekitar 16-20 kali per menit. Hasil rekaman EEG menampilkan pola gelombang otak orang yang mudah terserang stress, gampang tersinggung, suka marah dan sikap mental negatif lainnya. Secara fisik, orang demikian mudah terserang penyakit disfungsional organ tubuh seperti tekanan darah tidak normal, kolesterol tingggi, Hb darah rendah, gangguan maag, ganggguan fungsi jantung, diabetes mellitus, sesak nafas, alergi dan sebagainya. Dengan pusat kontrol yang kacau dan tidak bekerja baik, otomatis fungsi kontrol terganggu sehingga organ dan bagian tubuh menjadi disfungsional, tidak menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Pada kelompok manusia yang dapat bemafas hanya 4 kali per menit, hasil rekaman gelombang otak adalah sangat teratur, yang disebut sebagai gelombang alfa. Temyata secara mental orang tersebut tidak mudah terserang stress, tidak mudah tersinggung, mempunyai rasa percaya diri yang besar, sabar dan mempunyai sikap positif lainnya. Secara fisik, tidak dijumpai penyakit disfungsional. Dengan pusat kontrol yang baik dan teratur, otomatis dapat mengontrol semua organ dan bagian tubuh bekerja dengan baik pula.
Peserta latihan pernafasan Satria Nusantara dilatih untuk bernafas dengan ritme yang teratur, pelan dan dalam disertai konsentrasi dzikir. Siklus waktunya antara 10-30 detik untuk tarik tekan/tahan dan keluar napas, artinya ritme pernafasan diperlambat dari 2 kali per menit sampai I kali dalam waktu satu setengah menit. Bila dalam latihan pernafasan sudah bisa mencapai frekuensi 2 kali per menit, maka akan menghasilkan refleks pernafasan 4-6 kali per menit. Sedangkan bagi yang sudah mampu hanya bemafas 1 kali per menit dalam latihan, akan memiliki refleks pernafasan 3-4 kali per menit. Sama dengan hasil penelitian diatas. Itulah sasaran latihan pernafasan duduk Satria Nusantara.
Kebiasaan bernafas pelan dan dalam disertai selalu ingat kepada Sang Pencipta dalam kehidupan sehari-hari akan menghasilkan ketenangan jiwa, mental yang stabil, sehingga akan memberikan pengaruh terhadap stabilitas fungsi syaraf otonom dengan semakin meningkatnya fungsi syaraf parasimpatik. Fungsi syaraf parasimpatik berhubungan erat dengan:
Anabolisme yaitu metabolisme yang bersifat membangun, yang mengarah kepada perbaikan-perbaikan terhadap kerusakan jaringan dan gangguan fungsional. Pengahambatan fungsi sistem jantung-pembuluh darah yang cenderung menyebabkan melambatnya denyut jantung dan melemasnya pembuluh darah, khususnya arterioale sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Peningkatan fungsi sistem lambung-usus sehingga akan memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan makanan.
• Telapak kaki penuh dengan simpul-simpul saraf selalu siap memancarkan gelombang elektromegnetik dari tubuh ketika sedang latihan pernafasan. Dengan kedua ujung kaki berhadapan, diharapkan pemancaran getaran dari telapak kaki yang satu akan masuk ke telapak kaki lainnya sehingga membentuk satu siklus peredaran elektromagnetik di dalam tubuh.
• Telapak tangan yang penuh dengan simpul-simpul syaraf dan satu generator listrik yang terletak diantara ibu jari dan telunjuk, siap memancarkan getaran dari tubuh ketika sedang latihan pernafasan. Dengan ibu jari tergenggam, dapat dicegah pemancaran getaran yang sia-sia, tidak diinginkan.
• Tulang ekor menyentuh lantai akan menghubungkan kumparan syaraf di dalamnya, yang merupakan salah satu generator listrik, dengan listrik bumi secara langsung sehingga diharapkan terjadi interaksi Isitrik bumi terhadap listrik tubuh melalui generator listrik tersebut.
• Punggung diluruskan akan menyebabkan aliran listrik dari syaraf pusat ke selurah organ tubuh berjalan lancar.
• Pandangan mata lurus kedepan ke satu titik akan melatih otot-otot mata dan agar otot mata keadaannya seirama dengan otot bagian lain dalam latihan pernafasan ini.
Back to top
Pengaruh Lingkungan terhadap Keadaan Fisiologis Ternak.
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada dasarnya factor utama yang mempengaruhi tingkat produktivitas ternak atau performance adalah lingkungan dan genetic. Sehingga lingkungan yang berhubungan langsung dengan Performance pada ternak merupakan faktor terpenting dalam penentuan karakter atau sifat dari ternak. Pada umumnya lingkungan memiliki persentase yang lebih tinggi dibanding Genetic, yaitu 70% untuk lingkungan sedang Genetic 30%. Sehingga mengambil bagian yang sangat penting dalam membentuk karakter ternak.

Faktor lingkungan yang langsung berpengaruh pada kehidupan ternak adalah Iklim. Iklim merupakan faktor penentu ciri khas dan pola hidup dari suatu ternak. Misalnya, ternak pada daerah tropik tidak sama dengan ternak yang berada di daerah subtropis. Namun, pada saat ini hal tersebut telah mampu di atasi dengan penyesuaian pengaturan suhu tubuh secara langsung seperti yang dilakukan oleh peternakan di israel yang menggunakan Air Condition (AC) untuk beternak. Hal ini ditempuh karena panasnya iklim di israel yang tidak memungkinkan ternak Subtropis berproduksi secara normal. Dengan mengambil metode penyesuaian suhu tersebut maka di dapati bahwa dengan penyesuain suhu lingkungan ternak dapat dihasilkan hasil yang maksimal bahkan dapat melebihi hasil yang di dapati pada daerah asal.

Iklim sendiri merupakan bagian terpenting dari penentuan kerja status faali dari ternak. Pengaruh langsung iklim terhadap ternak adalah pada produktivitasnya.
Penentuan status faali dari ternak sangat penting untuk diketahui karena dengan mengetahui status faali pada ternak, para peternak dapat menentukan dan menemukan pengaruh lingkungan pada ternak. Karena pada dasarnya dengan mengetahui temperatur lingkungan, kelembaban, temperatur kulit, suhu tubuh, suhu rektal, respirasi dan denyut jantung, peternak akan dapat mengetahui cara dan pengaruh buruk faktor-faktor iklim terhadap ternak serta untuk mengetahui pada temperatur dan kelembaban berapa ternak memiliki produktivitas yang baik dan efisien, maka oleh karena itu perlu adanya pengelolaan yang lebih lanjut dan intensif.

Dalam usaha meningkatkan produktivitas ternak maka salah satu upaya lain selain iklim adalah perbaikan mutu makanan ternak. Karena pakan ternak merupakan bagian yang sangat penting dari usaha peternakan (Umar, dkk., 1992).

Ternak merupakan hewan yang selalu berupaya mempertahankan temperatur tubuhnya pada kisaran yang normal. Mount (1979) menyatakan apabila sapi diekspose pada temperatur 45°C selama 5 jam sehari dalam 21 hari terus-menerus maka mulai hari ke 10 sapi tersebut sudah dapat menyesuaikan diri dengan temperatur panas sehingga temperatur tubuhnya akan sama seperti sebelum diekspose pada panas. Proses mempertahankan temperatur tubuh tersebut tidak berjalan secara langsung tetapi melalui proses yang bertahap.

Kelembaban udara dari suatu lingkungan kehidupan ternak merupakan salah satu unsur iklim. Dimana kelembaban lingkungan mempengaruhi kesehatan ternak. Kelembaban yang terlalu tinggi akan mempertinggi kejadian penyakit saluran pernapasan yang pada gilirannya memakai biaya perawatan kesehatan yang tinggi pada usaha produksi ternak. Kelembaban udara yang tinggi disertai suhu udara yang tinggi menyebabkan meningkatnya frekuensi respirasi.

Di lingkungannya masing-masing jenis mahluk hidup itu tidaklah merupakan kesatuan yang seragam (contohnya manusia), ada perbedaan ukuran tubuh, warna kulit, sifatnya. Begitu juga ternak, seperti sifat unggul dari suatu hewan ternak kita dapat menjumpai sifat ketahanan atau kepekaan nya dari suatu serangan penyakit. Perbedaan-perbedaan sifat yang dimiliki oleh ternak dikarenakan oleh faktor bawaan.

Karena faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap tingkah laku ternak. Bila suhu lingkungan berada di atas atau di bawah comfort zone untuk mempertahankan suhu tubuhnya ternak akan mengurangi atau atau meningkatkan laju metabolisme. Williamson dan Payne (1968) menjelaskan, pada sapi tropik yang dipelihara pada suhu lingkungan di atas 27°C mekanisme pengaturan panas aktif dan laju pernafasan dan penguapan meningkat.

Dan pada akhirnya dari serangkaian faktor lingkungan yang mempengaruhi lingkungan ternak maka ternak akan menyesuaikan dirinya. Salah satunya yaitu toleransi terhadap panas. Namun ternak juga memiliki batas toleransi terhadap panas tersebut atau dengan kata lain bahwa daya tahan ternak terhadap panas itu terbatas

Ilmu Lingkungan Ternak
Data yang tersedia memperlihatkan bahwa konsumsi daging per kapita per tahun pada 1982 baru mencapai 4 kg atau 66,7% dari sasaran. Walaupun tingkat konsumsi daging tidak hanya ditentukan oleh tingkat produksinya saja, tetapi jika dikaitkan dengan data pertumbuhan populasi ternak, diperoleh petunjuk bahwa tingkat produksi daging belum dapat memenuhi kebutuhan minimal. Dengan demikian, diperlukan usaha – usaha untuk meningkatkan produktivitas ternak.

Produktivitas ternak dicerminkan oleh penampilannya ( performance ), sedangkan penampilan ternak merupakan manifestasi pengaruh genetik dan lingkungan ternak secara bersama. Penampilan ternak dalam setiap waktu adalah perpaduan dari sifat genetik dan lingkungan yang diterimanya. Ternak dengan sifat genetik baik tidak akan mengekspresikan potensi genetiknya tanpa didukung oleh lingkungan yang menunjang. Bahkan telah diketahui bahwa dalam membentuk penampilan, lingkungan berpengaruh lebih besar dari pada sifat genetik ternak.

Iklim, yang merupakan salah satu faktor lingkungan, selain berpengaruh langsung terhadap ternak juga berpengaruh tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap faktor lingkungan yang lain. Selain itu berbeda dengan faktor lingkungan yang lain seperti pakan dan kesehatan, iklim tidak dapat diatur atau dikuasai sepenuhnya oleh manusia.Untuk memperoleh produktivitas ternak yang efisien, manusia harus “menyesuaikan“ dengan iklim setempat.

Iklim yang cocok untuk daerah peternakan adalah pada klimat semi-arid. Daerah dengan klimat ini ditandai dengan kondisi musim yang ekstrim, dengan curah hujan rendah secara relatif dan musim kering yang panjang. Fluktuasi temperatur diavual dan musim sangat besar, lengas udara sepanjang tahun kebanyakan sangat rendah dan terdapat intensitas radiasi solar yang tinggi karena atmosfir yang kering dan lagit yang cerah. Meskipun curah hujan keseluruhan berkisar antara 254 sampai 508 mm, dapat terjadi lebat bila turun hujan tetapi kejadiannya sangat jarang.(ilmu lingkungan)

Perkandangan, disamping fungsinya yang lain adalah salah satu upaya manusia untuk melindungi ternaknya dari pengaruh iklim yang negatif serta menciptakan kondisi iklim mikro yang optimal bagi ternaknya.

Dengan tujuan memperoleh gambaran pengaruh kandang terhadap keadaan fisiologis ternak yang selanjutnya akan berpengaruh pula pada produktivitas ternak, dilakukan penelitian dengan menggunakan kambing peranakan Ettawa sebagai materi penelitian.

Iklim yang ada diberbagai daerah tidaklah sama, melainkan bervariasi tergantung dari faktor-faktor yang tak dapat dikendalikan (tetap) seperti altitude (letak daerah dari ekuator, distribusi daratan dan air, tanah dan tofografinya) dan latitude (ketinggian tempat) dan faktor-faktor tidak tetap (variabel) seperti aliran air laut, angin, curah hujan drainase dan vegetasi. (Conrad et al.. 1950 ; Devendra dan Burns, 1970 ; Williamson dan Payne, 1978 dan Soedomo, 1984).

Temperatur Lingkungan
Setiap hewan mempunyai kisaran temperatur lingkungan yang paling sesuai yang disebut Comfort Zone (Williamson dan Payne, 1987; Mc Dowell, 1980; Webster dan Wilson, 1980). Menurut Williamson dan Payne (1987), Mc Dowell (1980) dan Taffal (1982), temperatur lingkungan yang paling sesuai bagi kehidupan ternak di daerah tropik adalah 10°C - 27°C (50° F - 80° F). Foley et al. (1972) menyatakan bahwa keadaan lingkungan yang ideal untuk sapi perah adalah pada temperatur antara 30°F - 60°F dan dengan kelembaban rendah. Sedangkan menurut Adi Sudono dkk. (1968) dikutip Kusuma Dewi dkk. (1977), Sapi FH maupun PFH memerlukan persyaratan iklim dengan ketinggian tempat ± 1000 m dari permukaan laut, suhu berkisar antara 15° - 21°C dan kelembaban udaranya di atas 55 persen. Kenaikan temperatur udara di atas 60°F relatif mempunyai sedikit efek terhadap produksi sampai dicapai temperatur kritis dari tiap-tiap individu sapi (Umar AR., dkk, 1991).

Kelembaban Lingkungan
Iklim di indonesia dalah Super Humid atau panas basah yaitu klimat yang idtandai dengan panas yang konstan, hujan dan kelembaban yang terus menerus (Umar AR., dkk. 1991). Temperatur udara berkisar antara 21.11°C – 37.77°C dengan kelembaban relatir 55 – 100 persen (Wright, 1964 dikutip Lubis, 1956., dikutip Umar Ar, dkk 1991). Rata-rata temperatur sepanjang tahun berkisar antara 2032 – 3048 mm atau 80 – 120 inchi (Soedomo, 1984). Pengaruh iklim pada ternak di daerah ini sangat mencolok (Umar Ar., dkk, 1991).

Suhu dan kelembaban udara merupakan faktor-faktor yang penting dari iklim karena besar pengaruhnya terhadap kondisi ternak (Hafiz, 1968 ; Mc Dowell, 1970). Suhu dan kelembaban udara yang tinggi akan menyebabkan stress pada ternak sehingga suhu tubuh, respirasi dan denyut jantung meningkat, serta konsumsi pakan menurun, akhirnya menyebabkan produktivitas ternak rendah. Selain itu berbeda dengan factor lingkungan yang lain seperti pakan dan kesehatan, maka iklim tidak dapat diatur atau dikuasai sepenuhnya oleh manusia (Djoko Sarwono, 1985).

2.4. Daya Tahan Panas
Penerapan ternak di daerah yang iklimnya sesuai akan menunjang dihasilkannya produksi secara optimal. Salah satu unsur penentu iklim adalah suhu lingkungan. Bagi sapi potong yang mempunyai suhu tubuh optimum 38.33°C, suhu lingkungan 25°C dapat menyebabkan peningkatana rata pernafasan, suhu rektal dan pengeluaran keringat, yang semuanya merupakan manifestasi tubuh untuk mempertahankan diri dari cekaman panas (Widoretno. 1983).

Daya tahan panas seekor ternak dapat diketahui melalui penggunaan rumus Benezra (1952), berdasarkan hasil pengukuran suhu rektal dan rata-rata pernafasan pada pagi dan siang hari (Widoretno. 1983)

Makin tinggi nilai “Benezra Coefficient”, daya tahan panas hewan makin rendah. Dilain pihak Guyton (1976) mengemukakan, bahwa makin banyak jumlah keringat yang dikeluarkan, hewan makin tidak tahan terhadap cekaman panas. Dengan demikian makin tinggi nilai “Benezra Coefficient”, jumlah ekskreasi keringat makin banyak (Widoretno. 1983).

Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai banyaknya ekskresi keringat yang dihubungkan dengan daya tahan panas sapi potong, yang menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan relative murah harganya.

2.5. Menghitung RH-Tbk-Tbb
Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Total massa uap air per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban absolut (absolute humidity, umumnya dinyatakan dalam satuan kg/m3). Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik (spesifik humidity, umumnya dinyatakan dalam satuan g/kg). Massa udara lembab adalah tital massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung, termasuk uap air; jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa udara kering (dry air).

Data klimatologi untuk kelembaban udara yang umum dilaporkan adalah kelembaban relatif (relative humidity, disingkat RH). Kelembaban relatif adalah perbandingan antara tekanan uap air aktual (yang terukur) dengan tekanan uap air pada kondisi jenuh. Umumnya dinyatakan dalam persen.

RH = [PA/Pg] x 100%

Di mana: PA = tekanan uap air aktual
Pg = tekanan uap air pada kondisi jenuh

2.6. Suhu Tubuh
Suhu tubuh hewan homeotermi merupakan hasil keseimbangan dari panas yang diterima dan dikeluarkan oleh tubuh. Dalam keadaan normal suhu tubuh ternak sejenis dapat bervariasi karena adanya perbedaan umur, jenis kelamin, iklim, panjang hari, suhu lingkungan, aktivitas, pakan, aktivitas pencernaan dan jumlah air yang diminum (Anderson, 1970). Bartholomew (1977) menyatakan bahwa suhu normal adalah panas tubuh dalam zone thermoneutral pada aktivitas tubuh terendah. Selanjutnya oleh parker (1980) ditambahkan, variasi normal suhu tubuh akan berkurang bila mekanisme thermoregulasi telah bekerja sempurna dan hewan telah dewasa. Webster dan Wilson (1980) mengatakan bahwa variasi suhu tubuh 0,6 - 1,2 oC adalah normal.

Webster dan Wilson (1980) mengatakan bahwa suhu tubuh (true body temperature) adalah suhu daerah yang meninggalkan jantung dan suhu rectal umumnya 0.1 – 0.3 oC lebih rendah dari suhu tubuh. Walaupun demikian, menurut Anderson (1970), salah satu cara untuk memperoleh gambaran suhu tubuh adalah dengan melihat suhu rectal dengan pertimbangan bahwa rectal merupakan tempat pengukuran terbaik dan dapat mewakili suhu tubuh secara keseluruhan sehingga dapat disebut sebagai suhu tubuh

Pernapasan perut

Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.  Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1.   Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2.   Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Pengertian Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  • Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  • Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Jumat, 02 November 2012

pernafasan dada

Cara pernafasan dada dengan tidur;
1 .Tidur telentang tanpa bantal.
2 .Posisi tangan berada disamping tanpa menyentuh badan.
3 .Ujung ibu jari bertemu dengan ujung jari tengah.
4 .Bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata tebuka maka diperbolehkan mata terpejam.
5 .Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
6 .Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam dada.
7 .Yakni dengan mengempiskan perut dan mendorong udara dari perut kedada, sehingga terasa didalam dada udara menekan dan mendesak untuk keluar.
8 .Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
9 .Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada yang telah disimpan terkuras habis.
10 .Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan dada dengan duduk;
1 .Duduk dilantai, akan lebih nyaman apabila langsung diatas tanah yang datar dan rata.
2 .Kaki bersila, kaki kanan dibawah kaki kiri.
3 .Ujung ibu jari bertemu ujung jari tengah dan diletakkan diatas lutut kanan bagi tangan kanan dan demikian juga dengan tangan kiri diletakkan pada lutut kiri.
4 .Kepala memandang lurus kedepan dan tegap, bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata terbuka maka diperkenankan untuk memejamkan mata.
5 .Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
6 .Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam dada.
7 .Yakni dengan mengempiskan perut dan mendorong udara dari perut kedada, sehingga terasa didalam dada udara menekan dan mendesak untuk keluar.
8 .Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
9 .Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada yang telah disimpan terkuras habis.
10 .Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan dada dengan berdiri;
1 .Ambil kuda-kuda tengah.
~Kaki kanan dan kaki kiri menyamping dengan jarak sekitar 1 meter.
~Badan berada ditengah antara kedua jarak antar kaki yang meregang.
~Kaki tegak lurus, sehingga masing-masing paha akan miring.
2 .Kedua ujung ibu jari tangan bertemu dan kedua ujung jari telunjuk juga bertemu, sehingga akan terbentuk seperti sebuah lambang hati, posisi tangan lurus kedepan tapi rileks.
3 .Hirup udara secara perlahan melalui hidung secara perlahan, lembut, dan sehalus mungkin serta sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Dan gerakkan kedua tangan melebar kesamping dengan perlahan sesuai dengan irama penghirupan udara.
4 .Bila kedua tangan telah berada pada i80 derajat, gerakan tangan menuju kesamping pinggang, dan usahakan penghirupan udara selesai ketika tangan telah sampai pada pinggang.
5 .Kepalkan tangan dan letakkan disamping pinggang dan dorong udara yang ada didalam perut kedada.
6 .Tahan dalam beberapa lama atau hitungan(sekitar 10), untuk tahap awal. Dan berusaha untuk tingkat lanjut untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan nafas atau udara didada.
7 .Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan halus dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, dan angkat tangan didepan(seakan menempel) dada kemudian gerakkan tangan kedepan, seakan seperti mendorong secara perlahan dan halus pula.
8 .Berusaha pada pengeluaran udara yang terakhir, posisi tangan atau jari sebagaimana posisi awal ketika mengambil udara, yakni membentuk hati.
9 .Ulangi pernafasan ini secara bertahap dan berusaha untuk meningkatkan daya tahannya atau lamanya menahan udara.
10 .Bila ketika menahan udara terlalu lama sehingga tidak mampu untuk mencoba mengeluarkan udara melalui mulut, maka hirup udara melalui mulut seperlunya(sedikit mungkin), kemudian keluarkan udara didalam dada melalui mulut. Hal ini diperlukan bila terdesak, yakni karena terlalu lama menahan nafas, sehingga katup tenggorokan tidak bisa terbuka, sehingga untuk memaksanya diperlukan asupan udara baru dari luar

dari berbagai sumber:
search di google.com

Berita "UMUM & CAMPURAN" Lainnya

ultugas-tugas dan fungsi tata usaha
ulMakna Aksara Jawa
ul Tabel Konversi
ultips Ujian/Tes CPNS
ulgambaran test potensi akademik
ulgambaran psikotest
ulUNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945
ulTips Ujian Tulis PNS
ulMengurus Kartu Kuning
ulcara, langkah-langkah, syarat-syarat, membuat SKCK(surat keterangan catatan kepolisian)

SPORT : Push up, Teknik, Pernapasan dan Manfaatnya


SPORT : Push up, Teknik, Pernapasan dan Manfaatnya

by Gruis on 01:12 AM, 10-Feb-12
Pada posting sebelumnya sudah pernah saya ulas mengenai ketiga gaya push up dan untuk lebih jelasnya saya tulis lebih lengkap dari teknik yang benar, pernapasan yang benar serta manfaatnya melakukan push up.
Push up salah satu olahraga ketahanan otot atau endurance sport. Para atlit dan militer diwajibkan untuk dapat melakukan push up. Manfaat dari push up ini sangat besar, olahraga ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa biaya tentunya, asal dilakukan dengan benar akan membawa sisi positif bagi kita. Apa sisi positifnya? Kita lihat pergerakan utama dari push up adalah kedua lengan kita, tapi yang perlu diingat tumpuan hanya pada tumit kita. Dari sini kita bisa melihat kontraksi otot mulai dari betis, paha, pinggul, pinggang, punggung, perut, leher, lengan dan dada. Hampir semua anggota tubuh kita berkontraksi dan betapa sempurnanya olahraga ini karena semua tubuh melakukan aktivitas, jelas sekali manfaatnya, tubuh kita akan sehat, kuat dan bentuk tubuh terlihat lebih atletis dari sebelumnya.
Ada sebagian orang bilang sering melakukan push up tubuh kita akan tampak sangkuk ( bahu sedikit condong kedepan), jangan terpengaruh dengan hal semacam itu. Coba kita lihat orang yang sering melakukan push up dengan yang tidak pernah melakukannya, kalau kita buka baju (maaf) akan terlihat bidangnya dada dan lebarnya bahu bagi orang yang sering melakukan push up sedangkan mereka yang tidak pernah melakukannya walau bentuk tubuhnya tegak tapi dada dan bahunya tidak berisi karena ototnya kurang terbentuk. Pada dasarnya tubuhnya tegak tetapi karena otot punggung dan bahunya sering terlatih push up, maka tubuh bagian atasnya sedikit condong ke depan, biasanya mereka sehabis berlatih tapi untuk kesehariannya bentuk tubuh normal dan tampak atletis.
Teknik yang Benar
pushup-konvensional.jpg
Ada satu prinsip yang harus kita pegang, “melakukan push up hanya satu kali dengan teknik yang benar akan lebih baik ketimbang melakukan push up berkali-kali dengan teknik yang salah”. Pada waktu start posisi tubuh masih diatas, pertahankan tubuh sejajar dan kedua lengan sejajar. Tubuh sejajar dilihat dari dada, perut, pinggul, paha dan betis, bukan dilihat dari punggung, karena bentuk punggung setiap orang berbeda. Sejajarkan lengan lurus dengan bahu, fokuskan pada kekuatan bahu untuk menopang. Kemudian turunkan tubuh dan pertahankan tetap sejajar, fokuskan pada kedua bahu sebagai pergerakan dan tumit sebagai tumpuan yang berfungsi pula sebagai dorongan atau beban tubuh, posisi kedua kaki atau tumit boleh dirapatkan atau melebar sebatas pinggang. Kesalahan fatal biasanya terletak pada pinggul dan paha yang terlalu kebawah serta bahu dan lengan kurang dalam pergerakan karena kurang berani menahan beban tubuh dikarenakan ototnya tertarik karena sakit. Ada tiga titik, titik pertama lengan dan bahu kita, titik kedua pinggang dan pinggul kita, titik ketiga adalah tumit kita. Permasalahan diatas itu karena dorongan atau tekanan tumit dan betis kurang kedepan, kemudian bahu dan lengan hanya ada pergerakan sedikit. Ada suatu cerita pengalaman saya sabagai pelatih fisik waktu itu disebuah lembaga kemanusiaan internasional, melakukan hal seperti itu tadi, dimana seperti seorang pria melakukan (maaf) hubungan seks dengan gaya powerful, tidak pria dan tidak wanita sama saja, hanya beberapa orang saja melakukannya dengan benar. Saya sempat tertawa dalam hati dan sempat terhenti mengarahkan, padahal yang saya latih adalah tim solid, satuan penanggulangan bencana. Kemudian setelah posisi push up kita berada dibawah pertahankan tubuh yang sejajar tadi jangan sampai menyentuh media lantai atau tanah, dan posisi bahu dan lengan usahakan sejajar dengan tubuh. Lalu angkat kembali dengan tetap mempertahankan posisi tubuh dalam melakukan push up yang benar. Pada awal latihan melakukan teknik yang benar memang cukup berat, tetapi jika kita sudah melatih dengan sekali saja dengan benar maka seterusnya kita sangat terbiasa melakukannya tinggal kita menambah repetisi (reps) atau ulangan sampai berapa kali kita melakukannya. Kalau kita nanti sudah mahir, mau bentuk dan model apa pun dalam melakukan teknik push up ini, silakan, karena Anda adalah ahlinya.
Pernapasan yang Benar
pushup-napas.jpg
Banyak orang rancu dalam olah napas pada push up ini. Saya pernah melihat orang sangat cepat melakukan ini padahal tekniknya benar, tetapi hasilnya kurang memuaskan, kalau untuk pamer silakan, orang akan terkesima dengan berapa repetisi dia push up, tetapi hasil atau manfaat untuk otot dan kesehatan adalah kurang. Bagaimana mendapatkan hasil yang maksimal? Setelah saya bertanya padanya, coba kamu balik pernapasannya, dia jawab apa? Berat. Saya juga bukan kebetulan seorang praktisi beladiri, seorang yang menggeluti beladiri pun masih banyak dijumpai menggunakan pernapasan push up seperti contoh diatas. Pernapasan yang benar pada saat kita mendorong tubuh kita keatas pada saat itulah hembuskan napas dan pada saat posisi kita dibawah dengan tertariknya otot dada dan bahu pada saat itulah kita menghirup napas. Cukup berat, karena pada saat kita melakukan dorongan keatas seakan mengangkat beban yang berat. Tentunya, ini bukan merupakan suatu hambatan, jadikanlah ini bentuk teknik yang harus dilakukan. Ada satu lagi rahasia yang mungkin Anda belum tahu jawabannya, jika kita telah melakukan push up dengan teknik yang benar, pernapasan yang benar, maka tambah satu lagi dengan fokus atau konsentrasi, rasakan waktu kita menghirup napas pada waktu posisi turun dan menghembuskan napas pada waktu mengangkat tubuh, rasakan napas yang masuk berupa energi positif dan napas keluar berupa suatu pukulan atau lepasnya racun dari tubuh. Jika ini berpadu ketiganya, maka secara otomatis kita akan mendapat energi yang luar biasa berupa kekuatan dalam atau tenaga dalam, itu adalah teknik memupuk tenaga dalam), yang dapat kita gunakan dalam keseharian kita (pada posting baru nanti saya akan bahas lebih lanjut mengenai ini).
Manfaat yang Besar
Bagi saya yang masih aktif dalam dunia kebugaran khususnya body building, teknik push up adalah sangat penting. Membuat stamina pada otot lebih baik, karena kita akan memiliki daya tahan otot yang menjadikan tubuh kita lebih kuat disamping membentuk otot utamanya di area pectoral (dada), shoulder (bahu), tricep (lengan belakang) juga trapezium (sekitar leher dan punggung). Pada ilmu Cina tekanan atau dorongan tumit pada push up, sehingga membuat betis tertarik dapat membuat kita lebih sehat, membuang racun pada tubuh. Kemudian telapak tangan sebagai pergerakan dan juga tumpuan karena penekanan akan sangat bagus untuk memperlancar aliran darah kita, membuat jantung terasa sehat. Selain kita lebih sehat dan dada kita lebih bidang dan kencang, bahu juga bertambah lebar, apakah secara seksual juga berpengaruh? Sangat berpengaruh. Justru saya sarankan bagi Anda wajib melakukan push up secara rutin, apalagi bagi seorang pria yang dituntut mahir dalam urusan ranjang, karena pada hakekatnya kinerja dari teknik push up sudah sangat membantu dalam urusan seksual Anda, ditinjau dari segi teknik atau cara melakukan push up dengan benar dan pernapasan yang benar niscaya kita akan sehat dan bugar. Jangan takut setelah kita melakukan push up otot-otot akan terasa pegal dan sakit, karena itu adalah alami dalam proses pembentukan otot. Siapa sih wanita yang tidak mau dipeluk dan bersandar di dada yang bidang dan bahu yang lebar pada seorang pria. Bagi Anda seorang pria melihat wanita yang begitu Indah lekuk tubuhnya bak peragawati lewat di depan Anda, bagaimana? mana tahan..
Salah satu manfaat yang dirasakan dari olahraga push up ini adalah memperbaiki dan mempertahankan penampilan, membuat Anda lebih percaya diri, itulah kuncinya. Kurang PeDe, ya push up lah.

Sering-sering lah menarik nafas secara teratur !

Sering-sering lah menarik nafas secara teratur !

Kamis, 01 November 2012

6 Prinsip Senam Rematik/ Sakit Sendi

Mungkin belum banyak penderita rematik yang mengenal senam rematik atau sakit sendi. Padahal senam ini sangat berguna untuk mengatasi rasa nyeri, meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh secara menyeluruh. Pada dasarnya, ada 6 prinsip dasar di dalam melakukan senam rematik yang akan dijelaskan di bawah ini. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui gerakan yang sesuai dengan kondisi rematik Anda sebelum melakukan senam ini.
Prinsip Pertama: Latihan Pernapasan
Duduklah dengan nyaman dan tegakkan punggung Anda. Tarik napas melalui hidung hingga tulang rusuk terasa terangkat dan hembuskan napas melalui mulut seperti meniup lilin (untuk mengeceknya: letakkan tangan Anda pada bagian dada). Latihan ini sangat berguna untuk mengurangi rasa nyeri saat rematik datang. Lakukan secara kontinu, minimal 4 set dengan istirahat antar set 1-2 menit.
Prinsip Kedua: Pemanasan
Sebelum berlatih, Anda dianjurkan untuk melakukan pemanasan selama 5-10 menit. Pemanasan ini dapat dilakukan dengan berjalan atau bersepeda santai, atau dengan peregangan ringan.
Prinsip Ketiga: Latihan Persendian
Beberapa contoh latihan berikut sangat cocok untuk melatih beberapa titik persendian Anda.
Sendi Leher
Tegakkan kepala Anda. Putar kepala ke kanan perlahan lahan hingga kembali ke posisi awal. Lanjutkan dengan memutar kepala ke kiri secara perlahan-lahan hingga kembali ke posisi awal. Lakukan secara berulang.
Sendi Bahu
Berbaringlah dengan nyaman dengan posisi lengan rileks di samping tubuh Anda. Angkat lengan kanan secara perlahan ke arah samping menjauhi tubuh Anda, kemudian kembalikan pada posisi semula. Ulangi gerakan yang sama untuk lengan kiri Anda. Lakukan secara bergantian antara lengan kiri dan kanan
Mulailah dengan posisi siku ditekuk ke arah samping dan posisi telapak tangan menyentuh bahu. Gerakkan kedua siku Anda ke arah depan, hingga kedua siku saling menyentuh. Lanjutkan dengan menggerakkan siku hingga kembali ke posisi awal. Rasakan dada Anda tertarik ketika menarik siku kembali ke posisi awal.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Bahu)
Sendi Pinggul
Berbaringlah dengan nyaman dengan posisi ujung tumit menempel. Jauhkan kaki kanan Anda secara perlahan dari tubuh, lalu kembalikkan ke posisi awal. Lakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kiri.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pinggul)
Pergelangan Kaki
Putar pergelangan kaki kanan searah jarum jam secara perlahan kemudian lakukan arah sebaliknya (berlawanan jarum jam). Lakukan secara bergantian antara pergelangan kaki kanan dan kiri.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pergelangan Kaki)
Pergelangan Tangan
Tekuk jari–jari tangan Anda, putar pergelangan tangan Anda searah jarum jam dan kemudian berlawanan dengan jarum jam.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pergelangan Tangan)
Ruas Jari
Sentuh tiap jari-jari tangan Anda dengan ibu jari. Ulangi hingga 5 kali.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Ruas Jari)
Prinsip Keempat: Latihan Kekuatan
Latihan ini bertujuan untuk melatih otot. Dilakukan sebanyak 3–5 set, dengan istirahat antar set selama 1-2 menit.
Seated cross legged press
Duduklah pada kursi yang diganjal bantal. Silangkan pergelangan kaki kanan di atas pergelangan kaki kiri. Tekan kaki kanan ke kaki kiri, dan di saat bersamaan, tekan kaki kiri maju melawan kaki kanan Anda. Tahan posisi ini selama 3-6 detik, lalu lepaskan. Ulangi dengan posisi pergelangan kaki kiri di atas pergelangan kaki kanan.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Seated Cross Legged Press)
Pelvic tilt
Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menyentuh lantai. Angkat panggul dari lantai dengan punggung atas dan tengah serta tangan tetap menyentuh lantai. Rasakan adanya kontraksi pada pantat dan perut Anda. Tahan posisi ini beberapa detik, sambil mengambil napas dalam-dalam dan perlahan.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pelvic Tilt)
Rubber band
Taruh karet gelang di kelima jari tangan Anda. Rentangkan jari-jari Anda selebar yang Anda bisa. Perlahan lepaskan tekanan dari karet gelang tersebut dan kembali ke posisi awal.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Pelvic Tilt)
Prinsip Kelima: Latihan Kardio
Latihan ini dilakukan untuk kesehatan jantung dan meningkatkan stamina. Latihan ini dapat berupa jalan cepat, berlari, berenang, aerobik, dan bersepeda. Lakukan latihan selama 30-45 menit dengan pemanasan selama 5-10 menit.
Senam Rematik atau Sakit Sendi
Senam Rematik atau Sakit Sendi (Kardio)
Prinsip Keenam: Peregangan
Latihan ini dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot. Untuk sesi ini, Anda dapat menggunakan iringan musik lembut untuk membangun suasana rileks.

Artikel mengenai tulang dan sendi seperti sakit sendi/ nyeri sendi lainnya, cek di sini

Latihan untuk Melangsingkan Perut

Blog EntriNov 27, '08 2:55 AM
untuk semuanya
Setelah memuaskan diri mengonsumsi makanan lezat tetapi berlemak dan menggemukkan di hari lebaran. Kini saatnya kembali memperhatikan tubuh. Kali ini fokus kita adalah daerah perut.

Abdomen atau daerah perut adalah salah satu area yang sangat penting dalam anatomi tubuh. Perut yang kuat bukan hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga performa fisik kita.

Ada beberapa fungsi otot abdominal, tetapi yang paling utama adalah melindungi organ-organ tubuh di perut dan untuk menstabilkan tubuh. Seorang bayi bisa mulai duduk, merangkak, kemudian berjalan setelah otot abdominalnya lebih terintegrasi dan kuat. Begitu juga dalam pose yoga, otot perut yang kuat membantu dalam pose-pose yang membutuhkan keseimbangan.

Otot perut yang kuat bukan berarti otot harus rata dan keras, bahkan berbentuk "six packs" seperti model atau aktor Hollywood. Sebaliknya, otot perut yang terlalu kuat membuat proporsi tubuh tidak seimbang, sehingga bagian punggung tertarik dan menjadi bungkuk dan tidak lentur.

Seseorang bisa mempunyai perut yang bulat, tetapi otot perutnya kuat, sehingga punggungnya kuat dan keseimbangannya prima. Untuk itu, dalam latihan di edisi ini, kami gabungkan pose penguatan otot perut dengan gerakan yang berfungsi menguatkan punggung bawah dan membuka dada.

Otot abdomen terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah Rectus Abdominis, yang merupakan kelompok otot paling luar. Rangkaian otot ini dimulai dari tulang kemaluan dan berakhir di bagian tulang dada dan tulang rusuk.

Karena bentuknya, otot ini sering disebut six packs. Otot ini berfungsi antara lain menstabilkan daerah pelvis dan tulang rusuk.

Dua kelompok otot perut lainnya adalah Obliques, sepasang otot yang saling silang di bagian samping perut kita, dan Transversus Abdominis, yang merupakan otot yang paling dalam. Penggunaan otot abdomen yang benar membantu mencegah sakit punggung dan membuat perut kuat.

Sebelum berlatih pose yoga di bawah ini, sebaiknya lakukan beberapa gerakan pemanasan seperti Surya Namaskara (sun salutation), Adhomuka Svanasana (downward facing dog), dan beberapa standing poses atau pose berdiri seperti Warrior (Virabhadrasana 1 dan 2), Trikonasana, dan Parsvakonasana.

Ada baiknya juga melakukan beberapa pose untuk membuka daerah panggul secara perlahan, seperti lunge (pose pemanasan pelari), dan Baddha Konasana (pose kupu kupu). Pemanasan untuk daerah tulang punggung atau spine yang juga baik adalah cat and cow.

Untuk pose ini, letakkan tangan dan lutut di lantai dengan jarak tangan sebahu dan jarak lutut sepunggung. Saat menarik napas, turunkan punggung ke arah lantai, buka dada dan kepala mendongak ke atas.

Saat buang napas, bawa punggung ke arah atas (buat punggung jadi bulat), kempiskan dada dan bawa dagu masuk. Lakukan gerakan ini paling tidak lima kali dengan napas yang dalam.

Untuk pose-pose di bawah ini, tahan gerakan antara tiga sampai lima napas, dan istirahat sebentar Sebelum melakukan gerakan berikutnya.

1. Forearm Plank
(Upper push-up dengan lengan bawah)

Plank pose atau biasanya disebut upper push up adalah gerakan yang paling efektif untuk menguatkan otot abdomen. Pose ini bisa dilakukan dengan telapak tangan di lantai dan lengan lurus (seperti push-up), atau dengan forearm atau lengan bawah di lantai.

Pastikan tubuh kita membuat satu garis lurus dan jangan biarkan punggung jatuh ke arah lantai. Untuk membuat otot perut agar kuat, tahan pinggang dan panggul tetap di atas.

Tahan di pose ini sekitar 3 sampai 5 napas yang dalam, lalu turunkan badan dan berbaring telungkup. Istirahat beberapa napas sebelum memulai set berikutnya. Lakukan 2 atau 3 set.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Leg Raise

Berbaring di punggung dengan kaki berdekatan, letakkan lengan lurus di bawah punggung, telapak tangan menghadap ke lantai. Fungsi lengan di bawah punggung untuk menopang punggung kita agar mengurangi risiko cedera.

Tarik napas, angkat kaki sampai 90 derajat. Usahakan kaki tetap lurus, tetapi kalau ini terlalu susah, lutut bisa sedikit ditekuk. Buang napas, turunkan kaki sampai beberapa sentimeter dari lantai. Lakukan lagi sampai 5 atau 10 kali hitungan, lalu berbaring untuk istirahat sebentar.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Half Boat Pose

Berbaringlah di punggung dengan kaki berdekatan. Angkat kedua kaki sampai sekitar 45 derajat dari lantai. Angkat badan hingga punggung lepas dari lantai, dan kepala sejajar dengan jari kaki tingginya, angkat lengan di samping dengan jari-jari ke arah kaki.

Tetap di sini dengan titik keseimbangan di tulang duduk kita. Tahan 3 sampai 5 napas, lalu kembali berbaring di lantai untuk istirahat sebelum memulai set baru. Lakukan 2 sampai 3 set.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Locust Pose
(Salabasana)

Pose ini untuk menguatkan punggung bawah. Berbaringlah telungkup. Saat tarik napas angkat kedua kaki dan angkat dada. Usahakan kaki tetap lurus, lengan di samping tubuh dan buka daerah dada.

Tahan di sini selama paling tidak 3 sampai 5 napas sebelum turun kembali ke lantai dan istirahat. Lakukan 2 atau 3 set.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Cobra Pose
(Bhujangasana)

Berbaringlah menelungkup dengan kaki merapat, kedua telapak tangan di samping dada, jari-jari tangan di bawah bahu, dan wajah menempel di matras. Tarik napas, perlahan angkat wajah, dada dan perut, telapak tangan menekan lantai. Buka dada dan menengadah.

Tangan bisa diluruskan, tetapi usahakan siku tidak terkunci dan pastikan bahu tidak terangkat. Tahan 3 sampai 5 napas. Buang napas, perlahan turunkan kembali tubuh. Lakukan 2 sampai 3 set.
Sumber: Senior
Blog EntriNov 27, '08 2:36 AM
untuk semuanya

Perlu Kesabaran

Untuk mengecilkan dan mengencangkan pantat, Anda perlu berlatih secara teratur. Tentu dibutuhkan kesabaran. Perlu waktu sekitar satu bulan bila Anda mau tekun berolahraga dan menjaga agar berat badan tidak bertambah lagi.

Latihan olahraga yang dianjurkan adalah latihan olahraga kardio (aerobik), misalnya jalan, joging, jalan dan joging di treadmil, bersepeda, dan sepeda stasioner. Lakukan salah satu latihan kardio secara teratur, 3-4 kali dalam seminggu dan cukup takarannya (paling sedikit 30-45 menit sekali berlatih).

Selain itu, agar otot-otot pantat menjadi kencang, lakukan latihan beban seperti gambar di bawah ini. Lakukan latihan ini 3 kali per minggu selama 30-45 menit. Gerakan dapat berganti-ganti, supaya ada variasi dalam latihan. Setiap kali latihan, lakukan 4-5 gerakan.

Cobalah, semoga Anda berhasil.

Gerakan 1
Gerakan awal

1. Berdirilah dengan memegang barbel atau dua dumbel pada punggung bagian atas. Kedua kaki terbuka selebar bahu. Kedua lutut sedikit dibengkokkan, lalu turunkan badan bagian atas sampai hampir sejajar dengan lantai.

2. Berhenti sebentar, naikkan badan kembali ke posisi awal. Lakukan gerakan ini sebanyak delapan kali.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gerakan 2
Squat membawa beban

1. Berdirilah tegak dengan membawa barbel atau dua buah dumbel pada punggung bagian atas. Kedua kaki terbuka selebar bahu. Usahakan agar punggung lurus dan kepala tegak.

2. Lakukan gerakan squat sampai paha hampir sejajar dengan lantai. Istirahat sebentar, kemudian kembali ke posisi awal. Lakukan gerakan ini sebanyak delapan kali.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gerakan 3
Melangkah dengan beban

1. Berdirilah tegak dengan membawa beban barbel atau dua buah dumber pada punggung atas dengan kedua kaki terbuka selebar bahu.

2. Usahakan agar punggung tetap lurus dan kepala tegak. Melangkahlah ke depan dengan kaki kanan. Turunkan badan sampai paha hampir sejajar dengan lantai. Berhenti sebentar, kemudian kembali ke posisi awal. Gerakan berikutnya, melangkah dengan kaki kiri. Lakukan gerakan ini sebanyak delapan kali pada setiap kaki.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gerakan 4
Mengangkat kaki ke samping

1. Bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki, punggung lurus dan kepala sejajar lantai.

2. Angkat ke atas kaki kiri yang dibengkokkan ke samping. Berheritilah sebentar, lalu turunkan dan kemudian gerakkan dengan kaki kanan. Lakukan ulangan gerakan ini sebanyak delapan kali pada setiap kaki.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gerakan 5
Rentangkan kaki ke belakang

1. Bertumpulah pada kedua lutut dan kedua tangan. Punggung dalam posisi lurus dan kepala sejajar dengan lantai.

2. Naikkan dan rentangkan kaki kanan ke belakarrg. Berhentilah sejenak, kemudian kembafi ke posisi awal. Kemudian, naikkan dan rentangkan kaki kiri ke belakang. Lakukan delapan kali gerakan untuk setiap kaki.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gerakan 6
Mengangkat pinggul

1. Tidurlah telentang dengan kedua kaki dibengkokkan. Telapak kaki terletak datar di lantai dan kedua lengan berada di samping badan. Telapak tangan menghadap ke bawah.

2. Naikkan pinggul sampai badan bagian atas sebaris dengan paha. Berhenti sejenak, gerakkan pantat untuk turun ke posisi awal. Lakukan gerakan ini delapan kali ulangan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gerakan 7
Rentangkan kaki ke belakang

1. Berdirilah menghadap dinding atau tiang. Peganglah dumbel dengan jarak sepanjang lengan.

2. Gerakkan kaki kanan ke belakang, gerakkan juga pantat Anda. Berhenti sejenak, kemudian kembali ke posisi awal dan lakukan gerakan ini dengan kaki kiri. Lakukan gerakan ini dengan masing-masing kaki sebanyak delapan kali.






Oleh:
Dr. Sadoso Sumosardjuno Sp,KO.
Spesialis Kedokteran Olahraga  http://denti.multiply.com/journal